Minggu, 21 Juli 2013
Siapa Auguste Escoffier?
Halo, pemasak!
Ada yang tau siapa Bapak Chef sedunia? Ini dia...
Georges Auguste Escoffier, lahir pada tanggal 28 Oktober 1846 di Provence, Perancis. Waktu umurnya 13 tahun, ayahnya membawanya ke Nice di mana ayahnya bekerja di restoran milik pamannya, inilah awal karir gemilang yang akan Escoffier nikmati selama 62 tahun ke depan.
Karirnya dalam dunia kuliner membawanya ke banyak tempat, mulai dari La Petit Moulin Rouge dan berbagai restoran lainnya di Paris, Monte Carlo, Swiss, dan London. Pada tahun 1870, ketika Perang Franco - Prussian dimulai, Escoffier masuk wajib militer saat dirinya menjadi seorang Chef de Cuisine. Selama masa ini, dia berfikir tentang butuhnya makanan kaleng, dan akhirnya dia menjadi chef pertama yang berusaha mendalami ilmu tentang pengalengan dan pengawetan daging dan sayuran. Setelah kembali ke kehidupan masyarakat biasa, Escoffier memulai karirnya lagi di berbagai restoran Paris di mana kesuksesannya beranjak naik.
Selama beberapa tahun di Monte Carlo, Escoffier bertemu Cesar Ritz. Keduanya membawa perubahan yang signifikan dalam perkembangan industri perhotelan di tahun-tahun berikutnya, yaitu dengan meningkatkan standar pelayanan. Mereka pergi ke Hotel Savoy di London, di mana Escoffier menjadi Kepala Pelayan Restoran. Kemudian, Ritz membuka beberapa hotel miliknya, seperti Hotel Ritz di Paris dan Carlton di London, di mana Escoffier menjadi pemain kunci sampai akhir berdirinya restoran. Selama di Carlton, Escoffier membangun reputasi keunggulan masakan. Sementara di Savoy, Escoffier menciptakan salah satu resep terkenalnya, Peach Melbu, kehormatan yang diberikan kepada penyanyi asal Austria, Nelli Melba, yang saat itu menjadi tamu hotel.
Tiga pencapaian karir Escoffier adalah revolusi dan modernisasi menu, seni memasak, dan struktur organisasi dapur profesional. Escoffier menyederhanakan menu yang sudah ada, menuliskan makanan secara berurutan saat akan disajikan (service a la Russe). Dia juga membuat menu a la carte yang pertama.
Dia menunjukkan tentang seni kuliner, membuat garnish dengan detailnya, serta membatasi jumlah makanan yang disajikan. Dia juga mengutamakan penggunaan makanan musiman dengan saus yang rignan (light). Escoffier juga menyederhanakan struktur organisasi dapur profesional, yang dia terapkan ke dalam satu unit dari bagian terpisah yang sebelumnya beroperasi sendiri-sendiri dan sering menimbulkan kerugian besar, serta kerja ganda pekerja (koki).
Sepanjang karirnya, Escoffier menulis banyak buku. Beberapa hasil karya terbaiknya yang dikenal antara lain Le Guide Culinaire (1903), Le Livre des Menus (1912), dan Ma Cuisine (1934).
Sambil membuat banyak perubahan di dunia kuliner, Escoffier juga membuat berbagai kegiatan kemanusiaan, termasuk organisasi dengan program memberi makan bagi orang yang kelaparan dan program finansial yang membantu chef pensiunan. Pemerintah Perancis mengenal Escoffier di tahun 1920 dengan menyebutnya Chevalier (ksatria) di Legion d' Honneur. Kehormatan juga dituturkan langsung oleh Kaisar Jerman, Wilhelm II, kepada Escoffier, "Aku adalah kaisar Jerman, dan kamu adalah kaisar dari para chef."
Dengan istrinya, Delphine Daffis, Escoffier pensiun dari Monte Carlo pada tahun 1921, dan meninggal pada 12 Februari 1935.
Demikianlah cerita hidup Auguste Escoffier. Dalam bentuk video juga ada di sini. Semoga bermanfaat...
Selasa, 16 Juli 2013
History of Cooking
Senin, 15 Juli 2013
Apa itu cookery?
Halo, pemasak!
Ada yang tahu cookery itu apa?
Awalnya saya kira istilah cooking dan cookery sama saja, ternyata tidak. Seperti yang sudah saya tulis di artikel sebelumnya, cooking adalah pengaplikasian panas pada bahan makanan. Sedangkan cookery adalah semua tahapan untuk merubah bahan makanan menjadi makanan yang meliputi proses persiapan, pengolahan, sampai penyajian.
Jadi, cooking merupakan salah satu tahapan dari cookery.
Proses cookery sangat berkaitan erat dengan Food Hygiene. Ini akan saya bahas di tulisan saya selanjutnya..

- Persiapan alat (utensil & equipment)
- Persiapan bahan (ingredient)
- Pengukuran / penimbangan bahan (measuring)
- Pencucian (washing)
- Pengupasan (peeling)
- Pemotongan (cutting)
Proses pengolahan makanan adalah proses cooking yang masing-masing bahan makanan diperlakukan dengan metode masak yang berbeda. Tentang metode memasak akan saya bahas di tulisan selanjutnya..
Proses penyajian makanan merupakan akhir dari proses cookery. Merupakan hal yang penting, karena makanan yang tersaji harus eye-catching atau menarik perhatian mata sehingga menggunggah selera untuk memakannya.
Apa itu cooking?
Halo, pemasak!
Hari pertama masuk kelas teori tata boga, saya ditanya dosen, "Apa itu cooking (masak)?". Saya jawab ringan aja, "Mematangkan bahan makanan yang mentah, Pak." Jawaban saya tidak salah katanya, cuma kurang lengkap. Akhirnya beliau menjelaskan dan saya mencatat inti penjelasannya, ini dia...
Cooking alias memasak adalah pengaplikasian panas pada bahan makanan dengan tujuan agar mudah dicerna, aman utnuk dimakan dengan penampilan yang menarik. Tapi pengaplikasian panas ini tidak hanya sekedar memanaskan bahan makanan, tapi juga mengubah bahan makanan menjadi berbagai wujud. Misalnya protein dalam makanan (seperti di daging, daging unggas dan telur) menjadi lebih padat. Inilah kenapa cairan dalam telur mengeras saat kita merebusnya, dan kenapa well-done steak lebih keras daripada yang dimasak medium-rare.
Cooking alias memasak adalah pengaplikasian panas pada bahan makanan dengan tujuan agar mudah dicerna, aman utnuk dimakan dengan penampilan yang menarik. Tapi pengaplikasian panas ini tidak hanya sekedar memanaskan bahan makanan, tapi juga mengubah bahan makanan menjadi berbagai wujud. Misalnya protein dalam makanan (seperti di daging, daging unggas dan telur) menjadi lebih padat. Inilah kenapa cairan dalam telur mengeras saat kita merebusnya, dan kenapa well-done steak lebih keras daripada yang dimasak medium-rare.
Karbohidrat pada gula dan zat pati (starch) juga dapat berubah wujud karena pemanasan. Gula berubah menjadi warna cokelat (karamelisasi). Warna cokelat pada roti yang dipanggang disebabkan karena terjadinya karamelisasi dari karbohidrat. Kandungan zat pati saat dipanaskan akan mengembang. Contohnya tepung gandum yang mengandung zat pati sebagai bahan dasar pembuatan mie, membuat mie mengembang saat kita memasaknya.
Saat memanaskan lemak, seperti butter dan minyak, akan mencair dan mulai berasap jika terlalu panas.
Serat pada sayuran dan buah akan jadi lunak, contohnya saat kita memasak wortel, akan lebih lunak daripada wortel yang mentah.
Perubahan lainnya, memasak akan mempengaruhi warna pada makanan. Sayuran hijau awalnya berwarna hijau terang/segar, tapi akan berubah menjadi pucat jika dimasak terlalu lama.
Saat memanaskan lemak, seperti butter dan minyak, akan mencair dan mulai berasap jika terlalu panas.
Serat pada sayuran dan buah akan jadi lunak, contohnya saat kita memasak wortel, akan lebih lunak daripada wortel yang mentah.
Perubahan lainnya, memasak akan mempengaruhi warna pada makanan. Sayuran hijau awalnya berwarna hijau terang/segar, tapi akan berubah menjadi pucat jika dimasak terlalu lama.
Langganan:
Postingan (Atom)